Pertanyaan Dua Malaikat di Alam Kubur
Pertanyaan Dua Malaikat di Alam Kubur merupakan bagian dari kajian Islam ilmiah Mukhtashar Shahih Muslim yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. Hafidzahullah. Kajian ini disampaikan pada Ahad, 3 Muharram 1447 H / 29 Juni 2025 M.
Kajian Hadits Tentang Pertanyaan Dua Malaikat di Alam Kubur
Qatadah berkata: Dan diceritakan kepada kami bahwa kuburnya diluaskan sejauh 70 hasta, dan dipenuhi dengan sesuatu yang hijau hingga hari dibangkitkan kembali.” (HR. Muslim)
Dari hadits ini kita ambil faedah:
Pertama, bahwa mayat masih mendengar suara sendal orang-orang yang mengantarnya ketika pulang.
Kedua, penetapan akan adanya dua malaikat yang akan bertanya kepada mayat. Yaitu Mungkar dan Nakir. Dalam riwayat Imam Ahmad, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Apabila salah seorang dari kalian dikuburkan maka datanglah kepadanya dua malaikat yang berwarna kebiruan dan kehitaman.” (HR. Ahmad) Tugas malaikat itu adalah itu memfitnah (menguji) si mayat, inilah yang disebut dengan fitnah kubur. Jadi fitnah kubur itu artinya mayat akan ditanya oleh malaikat Mungkar dan Nakir.
Ketiga, hadits ini menunjukkan bahwa setiap manusia akan ditanya tentang Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Maka dari itu, dalam hadits, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
فَبِي تُفْتَنُونَ وَعَنِّي تُسْأَلُونَ
“Maka kalian akan diuji denganku dan kalian nanti di kuburan akan ditanya tentang aku” (HR. Ahmad)
Setiap kita akan ditanya oleh Allah tentang Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Oleh karena itu, perkataan Ibnu Taimiyah yang masyhur. Beliau mengatakan: “Kita tidak akan ditanya ‘Mengapa kamu menyelisihi si fulan dan si fulan?’ Tetapi kita akan ditanya, ‘Mengapa kamu menyelisihi Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ?`”
Lihat juga: Allah Ingin Diibadahi Sesuai Dengan Yang Allah Cintai dan Ridhai
Keempat, seorang mukmin akan Allah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam kokohkan dia di kuburannya sehingga bisa menjawab pertanyaan malaikat munkar dan nakir.
Ketika ditanya: “Apa yang dahulu engkau katakan tentang orang ini?” Seorang mukmin menjawab: “Aku bersaksi bahwa dia adalah hamba Allah dan Rasul-Nya.”
Kalimat tersebut mengandung makna menempatkan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sebagai seorang hamba. Oleh karena itu, orang yang ghuluw terhadap Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sampai-sampai mempertuhankan beliau, tidak akan mampu menjawab pertanyaan malaikat di dalam kubur.
Sementara itu, kata “dan Rasul-Nya” menunjukkan kewajiban kita untuk ittiba‘ kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam , menghormati beliau, serta mendahulukan sabdanya di atas ucapan siapa pun. Maka orang yang menolak sunah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dengan pendapatnya sendiri, dikhawatirkan tidak akan mampu menjawab pertanyaan di alam kubur.
Karena itulah, Ahlussunah wal Jamaah berada di posisi tengah antara kelompok Tasawuf Sufi dan Mu‘tazilah.
Kelompok Sufi melakukan ghuluw (berlebihan) terhadap Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, sampai menyifati beliau dengan sifat-sifat Allah. Mereka mengatakan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengetahui hal yang ghaib, mampu menghilangkan bencana, dan menolak mudarat.
Padahal dalam Surah Al-A‘raf, Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan tegas menyatakan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak mengetahui perkara ghaib. Demikian pula dalam ayat lainnya Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
قُلْ لَا يَعْلَمُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ الْغَيْبَ إِلَّا اللَّهُ
“Katakanlah: Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara ghaib selain Allah.” (QS. An-Naml [27]: 65)
Kelima, adanya kenikmatan kubur. Seorang mukmin itu diberikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala kenikmatan kubur. Disebutkan bahwa setelah ia mampu menjawab pertanyaan Munkar dan Nakir, Allah Subhanahu wa Ta’ala memperlihatkan tempat duduknya di neraka. Lalu Allah Subhanahu wa Ta’ala menggantinya dengan tempat duduk di surga, maka pada waktu itu ia pun semakin bergembira.
Kebalikannya, orang kafir ketika ia tidak mampu menjawab pertanyaan malaikat diperlihatkan kepadanya tempat di surga. Lalu dikatakan kepadanya: “Itulah tempatmu di surga, seandainya engkau beriman kepada Allah.” Namun kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala menggantikannya dengan tempat di dalam api neraka. Maka bertambahlah kesedihannya dan bertambah pula penyesalannya.
Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download dan simak mp3 kajian yang penuh manfaat ini.
Download mp3 Kajian
Podcast: Play in new window | Download
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/55282-pertanyaan-dua-malaikat-di-alam-kubur/